Wednesday, March 15, 2006

Renungan

Sahabat menuju sejahtera,Dari Harian Kompas, kita bisa membaca tulisanberita tentang:- Sierad PHK 1.500 pekerja, menyusul berita minggulalu tentang gelombang PHK yang mulai terjadi dibeberapa propinsi.- Realisasi Proyek PU 74.4 %- Target Ekonomi Meleset- Disiapkan Paket Kebijakan, diantaranya adalahinsentif di bidang perpajakan- Lahan Tak Produktif, Ratusan Transmigran Minggat- Krisis Pangan, Paceklik, Warga Makan Oyek dan Tiwul- Sapi Jatim tidak bisa dipasarkan, kebanjiran dagingsapi, ayam dan telur imporSementara minggu lalu, kita juga membaca dan mendengarberita tentang aksi buruh diberbagai daerah: Banten,Jawa Tengah, Jawa Timur, dll, menuntut naik gaji.Bahkan tuntutan naik 100%!!!Dimana masa 'keemasan' pertumbuhan ekonomi yang barusaja kita rasakan tahun 2003 dan 2004?Bagaimana mungkin pada tahun-tahun tersebut, saatinflasi kita hanya mencapai 5-6%, sekarang menjadi 18%???Kapan kita bisa sejahtera? Bila tahun lalu alasan kitabahwa suku bunga terlalu rendah, tidak ada gunanyamenabung, sekarang kita menghadapi inflasi yangtinggi, meskipun suku bunga naik menjadi cukup tinggi,tidak ada lagi uang kita yang tersisa karena tergeruskebutuhan hidup yang melonjak akibat inflasi. Lantaskapan bisa sejahtera dengan menabung?Apakah kenaikan gaji akan menyelesaikan masalah kita?Dalam kondisi seperti ini bukankah perusahaan kitajuga mengalami kondisi yang sulit?Lantas, apa yang dapat kita lakukan?Kita sering lupa, bahwa selain 'Penghasilan', kitajuga memiliki'Pengeluaran'. Dalam kondisi 'Penghasilan' kitameningkat, sudah pasti terjadi..., 'Pengeluaran' kitajuga segera meningkat.Gaya hidup kita berubah. Maka, Naik Gaji tidak secaramutlak merupakan jawaban dari masalah ini.Kalau kita memilih naik gaji, artinya kita hanya fokuspada Penghasilan, ... kita lupa mengatur Pengeluarankita.Akhir bulan, kita akan merasa pas-pasan lagi. Lantasapa manfaatnya?Selain itu, ada suatu BAHAYA BESAR yang mungkin sajamengintai kita.APA BAHAYA BESAR ITU?Pemerintah menaikkan suku bunga, seiring dengannaiknya inflasi, untuk menarik dana masyarakat.Istilah ekonominya adalah menarik jumlah uang beredar.Dengan menaikkan suku bunga, Pemerintah mengharapkanmasyarakat menabung. Apakah itu bisa tercapai?Dengan semata Naik Gaji, bisa jadi masyarakat tidakmenabung. Masyarakat terus konsumsi. Tidak ada 'senseof crisis'.Maka 'Fiscal Policy' pemerintah tersebut bisa jaditidak efektif. Inflasi terus meroket karena 'Demand'terus bertambah.Kita menghadapi bahaya HIPER INFLASI.Mungkin ini adalah pemikiran yang terlalu pesimis?'Kemungkinan Terburuk' yang mungkin kita hadapi adalahHIPER INFLASI sebagaimana pernah terjadi pada negaraArgentina, beberapa tahun yang lalu, atau negaraBolivia, suatu masa yang lalu. Saat itu, telur rebusseharga 1000 pada pagi hari, bisa menjadi 1.000.000pada malam hari. Ada pula cerita, seseorang harusmendorong gerobak berisi penuh uang kertas yangdirampas gerobaknya karena nilai gerobak lebihberharga dari uang tunai itu sendiri.Hal-hal apa yang dapat memicu kejadian HIPER INFLASIadalah:- Inflasi tak terkendali (tentunya),- (Kebijakan Ekonomi) Pemerintahan yang gagal,- Obligasi / Surat Hutang Negara yang menjadi tidakada harganya,- Tingkat Pengangguran yang tinggi,- Neraca Pembayaran Ambrol, Impor jauh lebih banyakdaripada Ekspor,- Produksi dalam negeri menurun tajam,- Banyak perusahaan bangkrut,- 'Goverment Spending' yang tidak efisien, tidakefektif, banyak kebocoran dan korupsi.- dan lain lain...Kondisi lain yang mungkin terjadi:- Dana masyarakat yang terhimpun dalam bentuk SBI akandisalurkan oleh pemerintah dalam bentuk Kredit Usaha.Bila risiko usaha dalam krisis adalah kegagalan, makaberapa banyak 'biaya' yang akan terjadi?- Semakin tinggi beban ekonomi, meningkatnya biayaekonomi karenapengangguran, kebijakan iklim investasi yang tidakefektif, pajak yang semakin tinggi (.. Anda sudahpunya NPWP? ), akan semakin membuat 'unit cost' produkdalam negeri menjadi semakin mahal, sehingga hargabarang impor akan semakin murah.- Barang Impor yang semakin banyak akan menyebabkanPerusahaan Dalam Negeri gulung tikar....- Sementara masyarakat kita makin terbuai mental'konsumtif', budaya instant, tidak mau kerja keras,hanya mau kerja seminim mungkin gaji setinggimungkin..., hanya semakin menciptakan budaya PASAR,bukan budaya PRODUKTIF.- Nilai mata uang akan semakin lemah, lemah...,lemah.... sampai akhirnya mungkin... tidak adaharganya...- Desakan kompetisi globalisasi semakin berat, semakinberat....LANTAS APA PILIHAN UNTUK KITA?Apa solusi yang mungkin bisa kita pilih untuk kitausahakan?1. KERJA LEBIH KERAS, LEBIH PRODUKTIF, LEBIH KERAS DANPRODUKTIF...Bila kita hanya menuntut Naik Gaji, kita hanyaberpikir jangka pendek.Dengan bekerja lebih keras, lebih produktif, kitamembangun kesejahteraan jangka panjang.Ini pilihan nyaris mutlak.TIDAK ADA YANG BISA MEMBEBASKAN KITA DARI BAHAYAKETERPURUKAN, SELAIN USAHA KERJA KERAS.Coba kita pikirkan, bagaimana mental kerja kitadibandingkan dengan negara lain, yang sudah lebihmakmur dari kita?2. GUNAKAN PRODUK DALAM NEGERIBiar pun mahal, gunakan produk dalam negeri. Bangunkebanggaan dan sekaligus bangun pondasi ekonomi negarasendiri.Bila ekonomi negara sendiri runtuh, siapa yang palingsengsara? Siapa yang mau membantu dengan tulus?Coba mulai dari yang kecil. Makanan, minuman, pakaian,peralatan kantor, sepatu, dll....Lihat semua barang yang ada disekitar anda, yang andagunakan sehari-hari...Meski produk dalam negeri lebih mahal, atur prioritas.Tidak perlu memiliki 3 barang kalau kita sudah cukupdengan 2 barang.3. BERIKAN LEBIH, MINTA BELAKANGAN, MULAI DARI DIRISENDIRIBila kita mengharapkan orang lain, pemerintah,perusahaan, untuk memberi lebih dahulu...., bila satupihak mengharapkan pihak lain untuk melakukan'kewajibannya' dulu, maka tidak akan ada perubahan....4. BERHEMAT DAN BERINVESTASIBadai mungkin ada didepan. Coba rasakan....mungkinkah?Mungkin ya? Mungkin tidak? Apa yang mungkin dapat kitalakukan bila ternyata jawabannya adalah YA?Hemat, akumulasikan dan investasikan dana Anda padatempat yang aman, atau lebih aman.Pertimbangkan Risiko.5. JANGAN SALAHKAN SIAPA-SIAPA, LAKUKAN DAN AJAK TEMANANDA.Menyalahkan pihak lain tidak akan memberikan manfaatkepada kita. Saling menyalahkan tidak akan mengubahapapun.Jangan salahkan siapa pun, pemerintah, perusahaan,...negara lain, ... bila terjadi masalah dalam ekonominegara sendiri, bila kita sendiri turut memberikankontribusi terhadap permasalahan tersebut.Ajak teman Anda untuk membuat perubahan. Forwardpemikiran ini kepada teman, bila ANDA PEDULI.Sahabat menuju sejahtera,Lakukan sesuatu. Each Cent Counts. Setitik peningkatanusaha pun berharga.Coba bawa pemikiran ini pada manajemen perusahaanAnda. Apa yang bisa dilakukan?KERJA KERAS, PRODUKTIF, Berhemat, Berinvestasi,Antisipasi.Apakah Naik Gaji (saja) cukup untuk menjawabpermasalahan Anda?Bila pemikiran ini dapat bermanfaat untuk antisipasimasalah di perusahaan Anda, saya terbuka untukmendiskusikannya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home